Senin, 07 Februari 2011

THE ROYAL FIANCE YJ VER./LEVEL 2/YAOI/PG-NC


THE ROYAL FIANCE
YUNJAE VER.

Author: Renshippercassiopeiabigeast
Rate: PG-NC
Level 2

WARNING!!!
Kalo ga suka YAOI jangan buka dan membacanya. Bahkan untuk penasaran tidak diperbolehkan. Saya tidak akan meladeni anda yang tidak menyukai YAOI. Jika masih ingin berdebat mengenai YAOI, saya akan mengirim anda ke Neraka karena KEPO! Terima Kasih~  ^^v

APOV
“Kita.. Mau kemana Tuan Han?” Tanya Jaejoong takut2.
“Ke ruang makan, Jaejoong-sama. Anda nanti akan bertemu dengan keluarga kerajaan.”
“Hee!? Semuanya?”
“Hanya keluarga inti. Nah ini ruangannya.”

KLEK

Pintupun terbuka. Tuan Han dan Jaejoong masuk ke dalam ruangan itu. Suasananya sungguh tidak bisa diungkapkan. Hanya hening yang ada di dalam ruang makan itu. Jaejoong berjalan takut2 ke arah meja makan yg cukup panjang itu. Ia melihat beberapa orang di sana. Tiga orang laki-laki dengan penuh wibawa memakai pakaian kerajaannya. Satu orang wanita memakai pakaian yg anggun.

“Ratu dari putri kerajaan di Jepang.” Ujar jaejoong dalam hati.

“Ah~ Jaejoong.. Sini..sini…”
“Pa..pangeran Ji-Youn.” Balas Jaejoong.
“Tidak usah sungkan. Di sini bangkumu.” Kata pangeran Ji-Youn sambil memundurkan sedikit kursi yg ada di sampingnya.

Jaejoong berjalan takut kearah bangkunya. Semua pasang mata yg ada di ruang itu menatapnya. Jaejoong yg menyadarinya hanya mampu menunduk takut.

“Jaejoong~ Sini kuperkenalkan… Yang ada di hadapanmu ini adalah ibu dari kami bertiga. Ratu Ayakasa. Di sebelahnya adalah ayah dari kami bertiga Raja Jung Young Ra.”
“Ha..hamba… Kim Jaejoong.. salam untuk… Baginda raja dan..ratu..” salam jaejoong takut
“Tidak usah takut, jaejoong. Senang berkenalan denganmu.” Balas Ratu
“Nee~~”
“Kemudian yg di ujung adalah anak tertua. Pangeran Jung Keichiro.”
“Selamat..malam.. Pangeran..” sapa jaejoong
“Umm.. selamat malam jg untukmu.” sapanya penuh dengan wibawa
“Apa aku tertinggal sesuatu?” Tanya Yunho yg baru tiba
“Yunho.. Tidak kok. Jaejoong juga baru sampai.”

Jaejoong melihat Yunho dalam pakaian kerajaan. *Bukan hanbok yah? Baju kerajaannya kyk pangeran yg ada di pelem Princess Hours*. Dia terpesona melihat Yunho yang seperti itu. Wibawanya sebagai seorang pangeran begitu tampak begitu jelas. Lamunan jaejoong buyar ketika Yunho duduk di sebelahnya.

“Makan dulu, pangeran Yunho.” Ujar sang Ratu
“Baik Ratu. Um? Kemana kakek?” Tanya yunho
“Tidak dapat hadir. Kakek mendadak harus pergi ke Perancis untuk mengawasi pembangunan di sana.” Kata pangeran Keichiro.
“Hanya aku yang berpakaian begini.” Ujar Jaejoong dalam hati

Pakaian yg dikenakan Jaejoong tidak jelek. Hanya kemeja berdasi plus jas hitam, bawahan celana bahan serta sepatu fantopel.

“Kapan?” Tanya Yunho
“Apanya?”
“Pernikahanku.”
“Minggu depan.” Jawab pangeran Ji-Youn
“Cepatnya~ Ti..tidak bisa diundur?” sambung jaejoong.
“Tentu saja cepat. Rencana pernikahan keluarga kerajaan serba cepat.” Ungkap Yunho
“Jaejoong~” panggil Ratu
“Hamba ratu?”
“Tolong jaga putraku yah? Sebentar lagi kamu akan menjadi istrinya.”
“Eh? N..Nee~”

Pukul 9 malam Raja dan Ratu pamit pulang ke kediaman mereka. Begitu pula dengan Kakak pertama dan kedua Yunho.

“kami pulang dulu yah?”
“Salam untuk kakak ipar.”
“Nee~”

***

“Jaejoong~” panggil YunHo
“Ne?”
“Ikut aku.”

Dengan tanda Tanya di belakang kepalanya, Jaejoong mengikuti Yunho dari belakang. Yunho mempersilakan Jaejoong untuk masuk ke dalam sebuah ruangan.

“Ini..”
“Ini kamarku. Kemarilah.”

Yunho mempersilakan jaejoong untuk duduk di sofa empuk. Kemudian, Yunho meyodorkan sebuah gelas yg sudah terisi dengan sesuatu.

“Ini wine~” kata jaejoong sambil mencium aromanya.
“Minumlah.”
“Eh!? Tidak bisa.”
“Wae yo?”
“Aku masih pelajar, pangeran. Ada larangannya.”
“Tapi kamu harus bisa meminumnya. Karena kamu akan menjadi keluarga kerajaan.” Kata Yunho sambil menegak winenya.
“Tapi.. pangeran… Tetap saja.. aku..”

Yunho mengambil wine yg ada di tangan Jaejoong dan menaruhnya di atas meja. Kemudian, YunHo yang sudah melepas baju luarnya menduduki Jaejoong. Wajah mereka saling bertatapan. Sesekali Jaejoong menelan ludah karena jaraknya dengan sang Pangeran begitu dekat.

“Pa.Pangeran..”
“Kamu menjadi calon istriku karena butuh uang?”
“He!?”
“Aku tahu.. Nenekmu masuk rumah sakit. Dan biayanya tidak murah.”
“Tapi.. Tapi.. Bukan…”
“”Sungguh licik. Tak kusangka kamu aslinya seperti ini.”
“Bukan.. Aku tidak..”
“Apa.. Jangan2 kamu juga menjual tubuhmu untuk mendapatkan uang lebih?”
“Ani~ Aku tidak bisa melakukan hal itu.”
“Oh ya?” lanjut Yunho sambil mengangkat dagu Jaejoong
“Pa…pa…pangeran..”
“Kalau begitu.. Biarkan aku mencicipi tubuhmu ini.” Kata Yunho sambil membuka jas, dasi, dan kemeja Jaejoong.
“Anio~ Jangan pangeran… Jangan..”
“Berani melawanku?”

Jaejoong hanya mampu diam. Tangannya bergetar. Gesit sekali Yunho membuka kancing2 kemeja Jaejoong. Dia dapat melihat dada putih Jaejoong sekilas dan langsung mencium dada itu.

“Pangeran.. Jangan.. Kumohon.” Pinta Jaejoong sambil mendorong tubuh Yunho.
“Umm… Sudah berapa banyak orng yg menikmati tubuhmu?”
“AKU TIDAK PERNAH MELAKUKAN HAL INI PADA ORANG LAIN SEBELUMNYAA!!”

Jaejoong mendorong Yunho hingga Yunho berdiri di depan Jaejoong. Jaejoong langsung pergi keluar kamar dan menuju kamarnya.

“Apa yang terjadi padaku!? Kenapa aku melakukan hal itu padanya!?” ujar Yunho sambil mengacak-acak rambutnya

Di kamar Jaejoong, Jaejoong menangis di dekat ranjangnya.

“Halmoni~ Kenapa hal ini harus terjadi pada Jaejoong? Kenapa duniaku langsung berubah begini? Tiba-tiba akan menikah dengan pangeran ketiga dari Raja di Korea? Omma~~ Appa~~”

***

Keesokkan harinya, Tuan Han seharian menemani Jaejoong untuk mempersiapkan semuanya. Dari fitting baju pengantin, belajar sejarah kerajaan *boring kgk tuh?*, belajar tata cara yg ada di kerajaan, dll. Namun, di dalam hati Jaejoong tetap saja merasa tidak nyaman dengan hal-hal ini.

Sepertinya… Ini tidak benar… Aku.. Tidak boleh berada di sini.. Tapia pa yg dapat kulakukan? Menghadap Raja dan Ratu kemudian bilang aku tidak bisa menjadi pengantin bagi Paangeran Jung Yunho? Begitu? Yang ada aku akan dimasukkan ke dalam penjara karena sudah menolak permintaan keluarga kerajaan. Molla ottoke~~ Aku… coba dulu deh.. Kabur dari sini..

“Jaejoong-sama… Sudah sore… Sudah waktunya untuk Anda mandi.”
“Eh? Mandi? I..iyaa.. Arigato gonzaimasu, Tuan Han.”

Tuan Han menundukkan kepalanya sebagai tanda hormat dan pergi meninggalkan Jaejoong. Kemudian, Jaejoong masuk ke dalam kamarnya dan membersihkan dirinya. Setelah mandi, Ia melihat ke sekeliling kamarnya.

“Taman tidak ada penjaga. Tapi pintu gerbang utama ada yg menjaga. Kalau aku keluar dari sana pasti aku akan dikembalikan kembali ke kamarku. Lewat mana yah? Tunggu dulu… Kalau rumah seperti ini… Pasti memiliki pintu belakang. Aku lewat sana aja kali yah?” ujar Jaejoong sambil keluar dari kamarnya menuju belakang kediaman Pangeran Jung Yunho.

Jaejoong begitu berhati-hati menyusuri kediaman ini. Dia terus mencoba mencari pintu keluar di sana. Dan pada akhirnya Ia menemukannya.

“Yatta~ aku sudah menemukannyaa~~ Setelah aku melewati pintu itu.. Aku akan bebas..”

Jaejoong memegang kenop pintu dan memutarnya. Ia melihat dengan jelas di balik pintu itu ada jalan setapak yg tersambung dengan jalan utama di pinggir kediaman rumah Pangeran Yunho. Jaejoong secepat mungkin berlari dari sana. Dia begitu senang dapat keluar dari rumah besar itu.

“Aku berhasil.. aku berhasil… Aku keluar dari rumah itu. Selamat tinggal Pangeran. Maafkan aku, aku tidak pantas untuk Pangeran. Semoga Pangeran dapat menemukan cinta sejati Pangeran. Nah!! Sekarang ke tempat Halmoni ah.. Jenguk beliau..” ujar Jaejoong sambil tersenyum

Di lain tempat Pangeran Yunho yg baru kembali dari tugas Pangerannya memanggil Tuan Han.

“Tuan Han~”
“Hamba di sini, Yunho-sama.”
“Bagaimana kabar Jaejoong hari ini?”
“Jaejoong-sama melakukan tugas-tugas dari kerajaan.”
“Sekarang dia dimana?”

Dddrrrtttt….ddrrttt…

Handphone Tuan Han bergetar dan segera Tuan Han mengangkatnya. Beberapa detik kemudian, Tuan Han menutup pembicaraan singkat.

“Mianhada Yunho-sama… Ada laporan.”
“Nani?”
“Jaejoong-sama keluar dari kediaman Yunho-sama dan sekarang beliau sedang menuju rumah sakit Seoul.”
“Huft~ terus awasi dia. Aku mandi dulu. Setelah mandi, antar aku ke tempat dia.”
“Baik, Yunho-sama.”

***

Pukul 7 malam, mobil sederhana Pangeran Yunho *kan pangeran klo jalan2 pake mobil yg biasa2 ajah* stand by di dekat pintu gerbang Rumah Sakit Seoul. Tidak perlu menunggu lama lagi, sosok Jaejoong muncul dari dalam rumah sakit. Dia tampak begitu senang dapat mengunjungi neneknya itu. Kini Ia berjalan menuju kedai kecil untuk makan malam. Pangeran Yunho memperhatikan setiap gerakan Jaejoong.

“Bawa Jaejoong ke dalam mobil.” Perintah Pangeran kepada pengawalnya.

Pengawal Pangeran langsung keluar dan menghampiri Jaejoong yang sudah siap untuk kembali ke rumah sakit. Jaejoong terlihat kaget melihat orang-orang berbadan tegap menghalangi jalannya.

“Kalian siapa?”
“Ikut kami, Tuan~”
“SILHOYO~”

Dua orang memegang lengan Jaejoong dan sedikit mengangkat Jaejoong. Kemudian membawa Jaejoong ke hadapan Pangeran. Sesampainya di samping mobil sederhana Pangeran, Yunho membuka kaca mobilnya dan melihat kea rah Jaejoong. Jaejoong yg melihat calon suaminya terkejut.

“Pa..pa..pangeran..?”
“Kenapa pergi tanpa ijin dariku?”
“Aku..aku..”
“Masukan dia ke dalam mobil. Lalu kita pulang.”

Jaejoong dimasukkan ke dalam mobil bersama pangeran. Dan mobil itu langsung melaju menuju kediamannya. Sesampainya di kediaman pangeran, Pangeran meminta pengawalnya untuk membawa Jaejoong ke kamarnya. Jaejoong hanya dapat pasrah ketika dia masuk kembali ke kamarnya.

“AKu kembali ke kamar ini.”

Pangeran masuk ke dalam kamar Jaejoong dan mendekati Jaejoong. Jaejoong yg melihat sang pangeran berjalan mundur menjaga jarak dengannya.

“Kenapa pergi? Ingin kabur?”
“Itu.. itu…”
“Katakan saja.. Tidak mau menjadi istriku?”
“Itu… Pangeran.. Aku..”

Jaejoong jatuh terduduk di pinggir ranjangnya. Tatapan tajam milik pangeran tidak dapat lepas dari Jaejoong. Jaejoong sesekali menelan ludahnya.

“Tidak mau menjadi istriku, Kim Jaejoong?”
“Itu… AKu…”
“Percuma saja kala ingin kabur. Apapun yg sudah menjadi keputusan.. Harus dilakukan. Atau kamu ingin nenekmu itu aku usir dari rumah sakit?”
“ANIO!! JANGAN LAKUKAN ITU PANGERAN!! NENEKKU MASIH SAKIT!!”
“Humm… Jadi kamu begitu sayangnya kepada nenekmu itu yah? Harus kukatakan kepadamu, Kim Jaejoong. Walaupun aku tidak begitu menyukai pernikahan ini, tetap saja aku merasa lebih tidak suka jika orang yg akan menjadi istriku itu seperti dirimu. Kabur-kaburan.” Kata pangeran sambil mengangkat dagu Jaejoong.
“Mianhada~ Pangeran.. Aku.. AKu mau bebas.. Aku belum kepikiran untuk menikah., untuk menjadi milikmu seumur hidupku.”
“Ow~ Jadi kamu berpikir demikian?”

Yunho memegang kedua tangan Jaejoong dan mencium bibirnya. Jaejoong yg kaget hany mampu diam. Yunho melihat Jaejoong yg sudah Ia tidurkan.

“Kalau begitu.. Akan aku rampas kebebasanmu itu.”
“HEH? MAKSUD PANGERAN APA?”

Tanpa pikri panjang, Yunho merobek pakaian Jaejoong. Jaejoong berusaha mendorong Yunho. Sulit sekali bagi Jaejoong untuk menghindar dari Yunho. Tubuhnya dijepit oleh kaki kekar Yunho.

“LEPASKAN SAYA, PANGERAN!!”
“Aku akan melepaskanmu? Itu tidak mungkin.”

Yunho menciumi tubuh Jaejoong yg polos. Kedua tangannya dipegang kencang oleh Yunho. Jaejoong tidak mampu untuk melepaskan diri dari Yunho.

“JANGAN, PANGERAN!! JANGANN!!”

Yunho membungkam mulut Jaejoong dengan bibirnya. Ia nikmati bibir Jaejoong hingga memerah. Salah satu tangannya sibuk dengan ‘adik’ Jaejoong. Jaejoong mengerang atas tindakan Yunho kepadanya.

“Kamu sudah menjadi milik kerajaan, Jaejoong. Dan itu.. Kamu tidak bisa lari lagi..” bisiknya di telinga Jaejoong.

***

Keesokkan harinya, Yunho terbangun dari tidurnya karena bunyi dering handphonenya. Ia melihat ada SMS masuk kemudian Ia taruh kembali handphonenya di meja nakas samping tempat tidurnya. Ia merenggangkan tubuhnya dan menyadari sesuatu Ia menoleh ke samping. Calon istrinya, Jaejoong meringkukkan badannya. Semalam Ia habis mencumbunya. Merampas miliknya dan kebebasannya. Seluruh tubuhnya penuh dengan tanda merah keunguan. Yunho menyentuh pipi Jaejoong dan menyampirkan rambut yg menutupi wajahnya. Jaejoong menggerakkan kelopak matanya dan perlahan Ia buka matanya. Menunjukkan matanya yg indah. Matanya menerawang ke sekeliling dan menemukan bayangan seseorang yg begitu dekat dari wajahnya.

“Ohayo~” salam Yunho
“Uh.. AKH!”
“Kenapa?” Tanya Yunho
“Sakit… Pantatku..”
“Oh~”
Menyadari calon suaminya ada di sampingnya, Jaejoong menarik selimut dan menjauhi Yunho dengan tatapan yg ketakutan. Dia tidak peduli dengan rasa sakit di daerah pantatnya. Tubuhnya bergetar.

“Kamu kenapa?” Tanya Yunho sambil mengulurkan tangannya kea rah Jaejoong.
“JANGAN SENTUH AKUU!!!”
“Heh?”
“Jangan… Sentuh aku..” ucap Jaejoong sambil menitikkan air matanya.
“Percuma.. Aku sudah merampas kebebasanmu itu. Sekarang kamu sudah menjadi milikku dan kamu tidak bisa kemana-mana lagi. Mengerti?”
“Kenapa pangeran melakukan hal ini padaku?”
“Kenapa? Nantinya kita akan melakukan hal ini lagi. Lebih baik kamu bersiap-siap.”
“Heh?”
“Kita akan ke Jepang. Pernikahan kita dipercepat. Kita akan menikah di sana. Malam ini.”
“Anio! Pangeran.. Aku mohon.. Batalkan atau tunda pernikahannya..”
“Memangnya kenapa?”
“Aku..aku…belum siap..”
“Sudah menjadi takdirmu, Kim Jaejoong.”
“Pangeran… Tolong aku.. Tunda pernikahan ini.. Kumohon pangeran..”
“Aku sudah merampas semua milikmu. Untuk apa di tunda?”
“Pangeraann… hiks..ku mohon…”

Yunho memegang rahang Jaejoong, menatap mata Jaejoong yg basah oleh airmatanya.

“Setelah pemberkatan dan peresmian di kuil Jepang, kamu harus tidur denganku. Araso?”

Yunho pergi meninggalkan Jaejoong yg terpaku karena baru saja Ia dengar dari bibir calon suaminya. Kemudian, Jaejoong kembali menangis.

***

YH POV
Apa aku tidak terlalu kasar padanya? Aku juga aneh. Kenapa aku bisa melakukan hal itu padanya? Dia sampai ketakutan begitu. Aku tidak mengerti dengan diriku, seakan-akan aku menginginkannya selalu dekat denganku, aku tidak ingin dia pergi dariku. Apa… aku mencintainya?

***

“Pukul 2pm, mobil kerajaan melaju cepat menuju bandara Incheon. Di dalamnya ada Pangeran ketiga Jung Yunho serta calon istrinya. Dikabarkan mereka akan melangsungkan pernikahan di negeri sakura pukul 5pm. Memang sempat tersiar desas desus yg mengatakan bahwa Pangeran ketiga dari Raja Jung Young Ra dengan Ratu Ayakasa ini akan melangsungkan pernikahan dalam waktu dekat ini. Walaupun dengan usia yg terbilang sangat muda yakni 17 tahun, keluarga kerajaan tidak mempermasalahkan pernikahan yg terjadi pada keluarganya.”
“Lalu apakah sudah diketahui siapa calon istri dari pangeran Jung Yunho tersebut?”
“Umm… Kami mendapatkan laporan bahwa calon istri dari Pangeran Jung Yunho adalah seorang siswa dari sekolah menengah atas. Nama dari calon istri Pangeran Jung Yunho adalah Kim Jaejoong.”
“Seorang siswa? Namja?”
“Nee~ Namja…”
“Oh.. OK.. Gamsa hamnida atas laporannya reporter Choi.”

Seseorang yg mendengar berita tersebut tersedak oleh susu yg diminumnya. Dia masih belum percaya dengan apa yg baru Ia dengar barusan.

“Jaejoong? Jaejoong temanku? Istri dari pangeran Jung Yunho?”


***

JJ POV
“Halmoni~ Aku akan segera menikah dengan pangeran Jung Yunho. Apakah harus begini? Maafkanlah cucumu yg bodoh ini.” Ujarku dalam hati
“Jae~” panggil Yunho
“Ne?”
“Setelah menjadi istriku.. Kuharap kamu ga berniat untuk pergi lagi.”
“Memangnya… Kenapa?”
“Kamu akan menjadi sedikit pusat perhatian masyarakat dunia tentunya. Terutama Korea dan Jepang. Kuharap kamu bisa menjaga dirimu. Karena.. ada kemungkinan kamu akan diincar oleh penjahat.”
“N..nee~” aku hanya mampu menunduk. Aku tidak mau menatap matanya.
“Dan satu lagi.” Ucapnya seperti berbisik di telingaku
“A..apa?”
“Kamu harus belajar untuk… untuk bilang padaku.. Saranghae~”

TBC…

Kamis, 03 Februari 2011

The Royal Fiance YunJae ver./ Level 1/ PG-NC


THE ROYAL FIANCE
YUNJAE VER.

Author: Renshippercassiopeiabigeast
Rate: PG-NC
Level 1

WARNING!!!
Kalo ga suka YAOI jangan buka dan membacanya. Bahkan untuk penasaran tidak diperbolehkan. Saya tidak akan meladeni anda yang tidak menyukai YAOI. Jika masih ingin berdebat mengenai YAOI, saya akan mengirim anda ke Neraka karena KEPO! Terima Kasih~  ^^v


APOV
“Nek~ Bagaimana keadaanmu?”
“Baik. Kamu bisa melihatnya kan?”
“Nek~ tubuhmu itu sebenarnya masih lemah. Jangan kamu paksakan yah?”
“Dasar bawel.. Ini tubuhku.. Tentu saja aku mengerti jelas kondisiku. Lebih baik sekarang kamu pergi dari sini dan sekolah.”
“Aku tahu itu, nek~ Jangan ngambek yah ama dokter?”
“Ne~~ Arassoooo~~”
“Kalau begitu Jaejoong pergi dulu yah?”
“Cepat pergi anak bodoh.”
“Jiah~ Nek~ Kok anak bodoh sih?”
“Ya sudahlah.. Aku tidak mau berdebat lebih lama lagi denganmu.. Bisa-bisa aku masuk ruang operasi lagi.”
“Jah! Jangan dunk.”
“Kalau begitu cepat sekolah.”
“Baiklah.. T___T”

Laki-laki itu berjalan menyusuri koridor di rumah sakit. Wajahnya tersenyum. Mengapa demikian? Karena keluarga satu-satunya kini sudah melewati masa sulit pasca operasi.

JJ POV.
Nek.. syukurlah kamu sudah sehat. Dengan begini aku lebih tenang belajar. Ayo sekolah. Hari ini cerah sekali yah?

BRAK

Suara apa itu? Sepertinya seru sekali. EH?

“HARABOJI~~ GUENCHANAYO!?” teriakku sambil membantu laki-laki tua ini berdiri.
“Guenchana~ Mianhada~ ini gara2 aku tidak bisa berhati-hati berjalan. Jatuh deh.”
“Haraboji mau kemana?”
“Kealamat ini. Kamu tahu, nak?”
“AH~ ara~ Sinii haraboji.. aku antarkan dirimu.”
“Bukankah kamu ini masih pelajar? Sekolah..”
“Aku masuknya masih lama. Aku antarkan dirimu dulu yah?”

Aku pegang pelan lengan kakek ini.jalannya sedikit lunglai. Mungkin karena jatuh tadi. Untung alamat yang Ia tuju satu arah denganku ke sekolah. Jadi aku tidak takut terlambat.

“Namamu siapa?”
“Eh? Namaku, kek?”
“Ne~”
“Jaejoong.. Kim Jaejoong..”
“Nama yang bagus. Sesuai dengan perbuatanmu dan wajahmu.”
“Ah~ Haraboji ini… Tidak ah. Biasa saja. Kita kan manusia yang harus saling tolong menolong.”
“umm, jarang lho ada anak muda yang bisa berpikiran seperti kamu pada saat ini.”
“Hehehehehe… kan nenek yang mengajariku.”
“Lalu… Orang tuamu, kemana?”
“Sudah tidak ada. Meninggal karena bencana dikampung.”
“Mianhada~”
“Guenchana, kek.”
“Sekarang kamu tinggal bersama nenekmu?”
“Ani~ Aku tinggal sendiri. Nenekku kan punya rumah sendiri. Dia tidak mau aku tinggal bersamanya. Tidak mau merepotkan aku.”
“Nenekmu sekarang…”
“Sedang di rumah sakit. Beberapa waktu yang lalu habis melakukan operasi.”
“Biayanya?”
“Aku bekerja part time.”
“Cukup?”
“Hehehhehe…”
“Kok hehehehehe?”
“Lum cukup kek.”
“Ummm… ah~ Sudah sampai.”
“Heh? Sampai? Di.. Sini?” tunjukku ke sebuah rumah
“Ne~ ini rumahku.”
“Haraboji orang kaya….. Rumahmu besar sekali.”
“Ah! Aku ingin memberikanmu hadiah.”
“Tidak usah. Untuk apa?”
“Karena kamu sudah mau menolongku kakek yang tua ini.”
“Jah! Haraboji~~ Itu mah setiap orag harus melakukan. Tidak usah memberikan aku hadiah. Aku ga pantas.”
“Tapi, bagiku pantas. Hadiahnya.. Aku mau mempekerjakan kamu di rumahku.”
“Heh?!”
“Sebagai seorang penjaga rumah di salah satu rumah cucuku.”
“Haraboji~~ Tidak usah..”
“Kamu harus menerimanya yah? Pamali kalau sudah diberikan malah menolaknya.”
“Lalu aku harus bagaimana?”
“Kamu tinggal di rumah atau apartemen?”
“Aku tinggal di kontrakan kecil.”
“Pindah ke rumah cucuku itu. Dan di sana kamu bekerja sebagai penjaga rumahnya.”
“Heh? Cucu haraboji? Memangnya cucu haraboji udah masih muda atau udah bekerja?”
“Masih sekolah. Dan kalau tidak salah sekolahnya sama dengan sekolahmu.”
“MWO!?”
“Aku pernah melihat cucuku ini berangkat sekolah dengan seragam sepertimu itu.”
“Heeee….. Dunia ini sempit.”
“Umm… kamu akan dijemput oleh pimpinan pelayan dari rumahmu itu ke rumah cucuku itu.”
“Onje?”
“Besok.”
“Cepat sekali.”
“Sudah lah… Menurutlah… hehehehhehe… itung-itung untuk membantu biaya rumah sakit nenekmu.”
“OK! Baiklah.. Lagipula pemberian orang kepada kita harus di syukuri.”
“Itu kamu mengerti.”

***

APOV
Jaejoong melangkahkan kakinya menuju sekolah. Di dalam pikirannya masih penuh dengan pertanyaan atau yang lainnya.

“Padahal Cuma membant mengantar saja… di kasih hadiah menjadi penjaga rumah. Aku penasaran dengan umah si cucunya.”
“Ummm… OMO!! Aku lupa bertanya pada si haraboji itu siapa nama cucunya itu. AISH!! Pabo…”
“JAE JOONG!!!!!!!!!!”
“YAA!! Donghae!! PAGI!!”
“PAGI!!” balas Dong Hae sambil merangkul temannya itu
“Cerah sekali hari ini?”
“Jongmal? Ummm… Biasa saja.. Hehehehehhe…”

TIN…TIN..TIN..

Jaejoong dan Donghae pun menyingkir dari tengah jalan ke tepi jalan dekat gerbang sekolah karena sebuah mobil hitam melewati jalan yg di lalui oleh mereka.

“WOOAA~~ Orang kaya lewat..”
“Umm… Siapa dia?”
“Kam tidak tahu, Jae?”

Jaejoong menggelengkan kepalanya kecil.

“Makanya.. jangan terlalu serius merawat nenekmu sampai ada murid baru saja kamu ga tahu.”
“Makanya… Kamu beri tahu aku.”
“Dia itu Jung YunHo. Bokapnya itu berasal dari kerajaan. Nyokapnya kalau ga salah putrid kerajaan dari Jepang.”
“Berarti dia…”
“Termasuk pangeran kalau ga salah dengar.”
“Kok… Pangeran kayak dia masuk sekolah ini.”
“Katanya sih untuk sementara.”
“Tampan yah?” ujar jaejoong sambil menatap Yunho dari kejauhan.
“Jae~ Kam sadar ama apa yang kamu katakana kan?”
“hehehehehe.. aku kan kagum.”
“Kudengar-dengar katanya dia akan melangsungkan pernikahan juga.”
“HEH!? PER..NIKAH..AN!?”
“Nee~”
“Masih muda begitu menikah!?”
“Namanya juga keluarga kerajaan.”
“Lalu.. calonnya… siapa? Nugu?”
“Molayo~ Yang kudengar sih masih disembunyikan. Soalnya yang memilihkan pasangan untuk dia itu kakeknya sendiri. Orang tuanya ga boleh ikut campur.”
“Oh ya, Yunho itu anak keberapa?”
“kalauu ga salah anak ke 3 deh.”
“Oooo… Pasti bahagia yah yang bisa menikah dengannya?”
“Pastilah… namanya juga… Pangeran..”

***

APOV
“Yunho-sama..”
“Arigato Gonzaimasu sudah mengantarku sekolah.”
“Sama-sama Yunho-sama.”
“Ah~ Tuan Han.. Apa jadwalku hari ini?”
“Hari ini Yunho-sama hanya berskolah seperti biasanya. Karena besok Ynho-sama akan dipertemukan dengan calon istri Anda.”
“Oh.. Jadi kakek sudah menemukan calon istriku?”
“Sudah. Besok calon istri Yunho-sama mulai tinggal dengan Anda.”
“Baiklah~ Saya pergi dulu.”


***

JJ POV
Duh… Donghae sibuk apa sih dia sampai aku ditelantarkan begini. Jam makan siangpun aku jadi sendiri. Jangan-jangan dia sedang PDKT dengan seorang cewe. Ummm… dasarrr.. Makan di atap ah~”

KLEK

“WAAHHH!!! SEJUKNYA!!! ANGINNYA!!!”
Aku melangkahkan kakiku ke bangku yang ada di atap sekolah. Namun, langkah kakiku terhenti karena ada sosok yang sedang duduk di sana.

“PA..PA.PANGERAN!?”

Pabo.. Untuk apa kamu berteriak begitu!?

“Mianhada~ Saya… Saya tidak bermaksud untuk… mengganggu… pangeran. Saya undur diri dulu.” Katak sambil membungkuk
“Kamu mau makan siang di sini?”
“Nee~”
“Makan saja kalau begitu.”

Pangeran ini tampan bener dah. Dari jarak dekat segini pun terlihat tampan dan auranya benar2 memukau. Pasti banyak gadis-gadis yg kepicut dengannya.

“Aku pergi dulu.” Katanya
“Tunggu~ Kita makan saja bersama.”
“Tidak perlu. Aku tidak mau mengganggumu.”
“Ah! Guenchana~”

Dia melangkahkan kakinya menuju pintu keluar.

“PANGERAN!” panggilku

PABO!! NGAPAIN KAMU, JAEJOONG!?

“Un?”
“Aku..Hanya mau mengucapkan selamat atas pernikahanmu.”
“Aku belum menikah.”
“Tapi aku takut belum megucapkannya.”
“Arigato Gonzaimasu~”
“Semoga pangeran bahagia bersama pasangan pangeran.”
“Kenapa wajahmuu begitu senang?”
“Entahlah.. Aku berpikir usiamu masih muda begini sudah harus menikah. Pasti ada beban di pundakmu. Namun, akuu berpikir itulah…”
“Kewajiban.”
“eh?”
“Kewajiban bagi keluarga kerajaan. Tentunya aku tidak luput dari hal itu.”
“Apakah pangeran sudah bertemu dengan calon pangeran?”
“Belum. Besok dia akan ke rumah.”
“Pasti wanita yg cantik.”
“Aku sih tidak tahu. Wanita atau yg lainnya.”
“Maksud pangeran… apa?”
“Karena akuu bukan anak pertama.. Istriku bisa saja laki-laki. Karena di dalam kerajaan ada aturan begitu.”
“Berarti bisa kemungkinan laki-laki yah?”
“Um.. Benar sekali.”
“Tidak usah khawatir… Ak yakin calon pangeran adalah orang yg tepat untuk Pangeran. Apalagi kakek Pangeran yg memilihkan.. Pasti benar..”
“Semoga saja.”
“Tenang saja, pangeran. Pangeran kan begitu baik.. Pastinya akan menikah dengan orang yang baik juga.”
“Arigato~”
“Sama-sama~~” kataku sambil tersenyum
“umm.. wajahmu cantik.”
“Ah~ hahahahahha… iyah… wajahku seperti perempuan.”
“Semoga kamu jg bisa mendapatkan perempuan yg tepat untukmu.”
“Hu uh..”

***

“MUOT!”
“Jangan teriak2..”
“Kamu tadi ngobrol dengan pangeran Yunho?” Tanya Donghae lebih jelas
“Nee~ Sungguh pangeran yang memiliki wibawa dan aura yang bagus sebagai pangeran.”
“Kamu segitu kagumnya dengannya, Jae?”
“Hehehehehehehehehe….”

***

Keesokkan harinya…
APOV
“Aku sudah beres2 kontrakan ini. Hari ini aku akan pindah ke rumah cucu kakek itu sebagai penjaga rumahnya.”

TING TONG

“NEEE~~~”
“Tuang Kim Jaejoong?”
“Yah? Saya sendiri.”
“Saya kepala pelayan yg ditugaskan untuk menjemput Anda ke kediaman…”
“Ah! Cucu si kakek itu yah?”
“Nee~ Mari..”

Tas yang disiapkan Jaejoong hanya 2 koper saja. Saat dia mengangkat kopernya, ada seorang pria yang berbadan tegap mengambil koper2 Jaejoong.

“Koperku~”
“Tenang saja tuan.. Mau dimasukkan ke dalam bagasi.”
“ooo..”

Di dalam perjalanan..

“Tuan~~”
“Saya Tuan Han..”
“Ah~ Iyah.. Tuan Han.. Kata kakek cucunya bersekolah yang sama denganku. Tuan han tahu siapa cucunya kakek itu?”
“ Mian.. Saya tidak diperbolehkan untuk memberitahu Anda sekarang. Nanti Anda akan tahu sendiri.”
“Hee? Wae yoo?”
“Sudah sampai tuan.”
“HEEEEEEEE~~~ Besar sekali rumahnyaa~~”
“Silakan lewat sini, Tuan.” Kata Tuan han saat Jaejoong menginjakkan kaki di halaman besar rumah mewah.

Aku akan menjaga rumah sebesar ini!? Ckckckckckkk…

Jaejoong melihat ke dinding dan atas rumah itu. Penuh dengan ornament-ornamen yang indah. Beberapa khas negeri Jepang dan Korea. Namun, jaejoong tidak melihat ada orang di depannya.

BUK

Jaejoongpun jatuh dengan posisi pantatnya dulu yang mencium lantai marmer.
“Mianhada~ Akuu tidak….” Kata Jaejoong terputus karena Ia tertegun melihat siapa yang ada di depannya.
“PANGERAN!?”
“Kamu.. Untuk apa kamu di sini?”
“Pangeran sendiri.. Kenapa ada di sini?”
“Ini rumahku.”
“MWO!? Ru..rumahmu!?”
“Tuan Han.. Kenapa kamu membawanya ke sini?”
“Aku diminta oleh seorang kakek untuk menjadi penjaga rumah di rumah cucunya.” Ujar Jaejoong
“MWO!? Pen..jaga… rumah? Kamu?”
“Nee~”
“Kamu sudah sampai?”

Ada seorang laki-laki yang berbadan tegap dan berwajah tampan menghampiri Yunho, Jaejoong dan Tuan Han.

Itu kan Pangeran kerajaan kedua Ji-Youn. Kakak dari Yunho.

“Selamat sore, Ji Youn-sama”
“Diakah itu, Tuan Han? Pilihan kakek?”
“Nee~”
“Yepo~” katanya sambil melihat kea rah Jaejoong tajam
“Tuan Han… Sebenarnya… apa yg terjadi?” Tanya Jaejoong
“Namamu siapa?” Tanya Ji Youn
“Kim.. Kim Jaejoong.”
“Nama yang bagus.”
“Sebenarnnyaa…” Jaejoong mulai berkata
“Mulai hari ini.. Kamu akan masuk ke dalam keluarga kerajaan, jaejoong.”
“Heh!? Apa maksudnya, Pangeran Ji-Youn?”
“Kamu akan dinikahkan dengan Yunho.”
“HEH!? Menikah? Aku? Dengan YunHo?”
“Nee~”
“Aku tidak percaya kamu akan menjadi istriku Kim Jaejoong.” Ujar Yunho
“Aku… sama sekali tidak mengetahui hal ini.”
“Nado~” ujar Yunho
“Ya sudah. Taruh dulu koper2mu itu jaejoong.” Ujarya lagi, “ Tuan han.. Antarkan Jaejoong ke kamarnya dan gantikan pakaiannya. Karena nanti kita makan malam bersama dengan keluarga kerajaan yang lainnya sambil memperkenalkan calon istri Jung YunHo.”

“Baik! Mari Jaejoong-sama.”

Jaejoong yang masih bingung dengan situasi ini hanya mampu tertegun dan pasrah menurut pada Tuan Han yang membawanya ke kamarnya.

Aku menikah? Dengan Jung YunHo? Pangeran kerajaan?

“Kak… apa-apaan ini? Kenapa harus dia?”
“Bukan aku. Tanya sendiri pada kakek.”
“Tsk~”

TBC….